Ultrasonik adalah suara atau getaran dengan frekuensi yang terlalu tinggi untuk bisa didengar oleh telingamanusia, yaitu kira-kira di atas 20 kiloHertz. Hanya beberapa hewan, seperti lumba-lumba menggunakannya untuk komunikasi, sedangkan kelelawar menggunakan gelombang ultrasonik untuk navigasi. Dalam hal ini, gelombang ultrasonik merupakan gelombang ultra (di atas) frekuensi gelombang suara (sonik).
Gelombang ultrasonik dapat merambat pada medium padat, cair dan gas. Reflektivitas dari gelombang ultrasonik ini di permukaan cairan hampir sama dengan permukaan padat, tetapi pada tekstil dan busa, maka jenis gelombang ini akan diserap.
Frekuensi yang diasosiasikan dengan gelombang ultrasonik pada aplikasi elektronik dihasilkan oleh getaran elastis dari sebuah kristal kuarsa yang diinduksikan oleh resonans dengan suatu medan listrik bolak-balik yang dipakaikan (efek piezoelektrik). Kadang gelombang ultrasonik menjadi tidak periodik yang disebut derau (noise), di mana dapat dinyatakan sebagai superposisi gelombang-gelombang periodik, tetapi banyaknya komponen adalah sangat besar. Kelebihan gelombang ultrasonik yang tidak dapat didengar, bersifat langsung dan mudah difokuskan. Jarak suatu benda yang memanfaatkan delay gelombang pantul dan gelombang datang seperti pada sistem radar dan deteksi gerakan oleh sensor pada robot atau hewan. Contoh hewan yang dapat mendengar gelombang ultrasonik yaitu lumba-lumba, kelelawar, paus dll.
Sonifikasi adalah prosespemberian energi gelombang ultrasonik pada suatu bahan (larutan atau campuran), sehingga bahan tersebut dapat dipecah menjadi bagian yang sangat kecil.Di laboratoriumm, sonifikasi dilakukan dengan bantuan alat yang disebut sonikator. Pada alat pembuatan kertas, juga terdapat alat yang memancarkan gelombang ultrasonik pada serat selulosa, sehingga tersebar lebih merata dan menjadikan kertas lebih kuat.
Sonifikasi dapat digunakan untuk produksi nanopartikel seperti nanoemulsi dan nanokristal. Sonifikasi juga dapat mempercepat ekstaksi (pengambilan) minyak dari dalam jaringan tumbuhan dan pemurnian minyak bumi.
SUMBER : http://ruanasagita.blogspot.co.id/2018/02/apa-itu-sonifikasi.html
Pembersihan ultrasonik adalah penghapusan yang cepat dan lengkap kontaminan dari objek dengan cara membenamkan mereka dalam tangki cairan dibanjiri dengan frekuensi tinggi gelombang suara. Gelombang suara yang tidak terdengar membuat aksi sikat menggosok dalam cairan.
Proses ini disebabkan oleh frekuensi tinggi energi listrik yang diubah oleh transducer menjadi gelombang suara frekuensi tinggi – energi ultrasonik. Kemampuannya untuk membersihkan zat bahkan yang paling ulet dari item berasal dari inti unit: transduser. Kekuatan membersihkan dari unit berasal dari kinerja transduser.
Efisiensi transduser akan mempengaruhi baik waktu pembersihan dan kemanjuran dicapai selama siklus pembersihan. Sebuah transduser berkualitas buruk akan menggunakan daya lebih dan memakan waktu lebih lama untuk membersihkan barang-barang dari transduser yang baik. Ultrasonic cleaning Energi ultrasonik memasuki cairan dalam tangki dan menyebabkan pembentukan cepat dan runtuhnya gelembung menit: sebuah fenomena yang dikenal sebagai kavitasi. Gelembung meningkat pesat dalam ukuran sampai mereka meledak terhadap permukaan item direndam dalam tangki dalam pelepasan energi yang sangat besar, yang mengangkat kontaminasi dari permukaan dan relung terdalam bagian berbentuk rumit. Ini adalah kemampuan untuk membersihkan sendi box, engsel dan benang dengan cepat dan efektif yang telah membuat pembersih ultrasonik pilihan pertama bagi banyak industri selama lebih dari 25 tahun.
Ada banyak variabel yang perlu mempertimbangkan saat membersihkan barang-barang. Panas, listrik, frekuensi, jenis deterjen dan waktu semua mempengaruhi proses pembersihan tetapi fleksibilitas ultrasonik berarti bahwa ini semua dapat dimasukkan ke dalam proses untuk mencapai hasil yang paling efektif.
Sebagai gelembung meledak dan kavitasipasti akan terjadi, larutan pembersih bergegas ke dalam celah yang ditinggalkan oleh gelembung. Sebagai cairan ini membuat kontak dengan forceps, kontaminan yang hadir akan dihapus.
Bagaimana ultrasonik cleaner bekerja ???
Kegiatan ultrasonik (kavitasi) membantu solusi untuk mempercepat melakukan tugasnya; air putih biasanya tidak akan efektif. Larutan pembersih mengandung bahan yang dirancang untuk membuat pembersihan ultrasonik lebih efektif. Misalnya, pengurangan tegangan permukaan meningkatkan kadar kavitasi, sehingga solusi mengandung bahan pembasah yang baik ( surfaktan ). Larutan pembersih berair mengandung deterjen, agen pembasahan dan komponen lainnya, dan memiliki pengaruh besar pada proses pembersihan. Komposisi yang tepat dari solusi ini sangat tergantung pada item yang dibersihkan. Solusi sebagian besar digunakan hangat, sekitar 50-65 ° C (122-149 ° F), namun, dalam aplikasi medis secara umum diterima bahwa pembersihan harus pada suhu di bawah 38 ° C (100 ° F) untuk mencegah koagulasi protein.
Solusi berbasis air lebih terbatas dalam kemampuan mereka untuk menghilangkan kontaminan oleh aksi kimiawi saja daripada solusi pelarut; misalnya untuk bagian halus ditutupi dengan lemak tebal. Upaya yang diperlukan untuk merancang sistem air-pembersihan yang efektif untuk tujuan tertentu jauh lebih besar daripada untuk sistem pelarut.
Beberapa mesin (yang tidak terlalu besar) yang terintegrasi dengan degreasing uap mesin menggunakan cairan pembersih hidrokarbon: Tiga tank digunakan dalam kaskade. Semakin rendah tangki berisi cairan kotor dipanaskan menyebabkan cairan menguap. Di bagian atas mesin ada koil pendingin. Cairan mengembun pada koil dan jatuh ke dalam tangki atas. Tangki atas akhirnya meluap dan cairan bersih berjalan ke dalam tangki kerja di mana pembersihan berlangsung. Harga beli lebih tinggi dari mesin sederhana, namun mesin tersebut ekonomis dalam jangka panjang. Cairan yang sama dapat digunakan kembali berkali-kali, meminimalkan pemborosan dan polusi.
SUMBER : https://ukurkadarair.com/bagaimana-ultrasonik-cleaner-bekerja/
Terapi ultrasound adalah metode pengobatan yang menggunakan teknologi ultrasound atau gelombang suara untuk merangsang jaringan tubuh yang mengalami kerusakan. Walaupun telah lama digunakan di bidang kedokteran untuk berbagai tujuan, teknologi ultrasound lebih dikenal sebagai alat pemeriksaan daripada sebagai alat terapi. Salah satu keuntungan terapeutik dari ultrasound yang belum terlalu dikenal adalah pengobatan cedera otot. Oleh karena itu, terapi ultrasound sering digunakan dalam pengobatan muskuloskeletal dan cedera akibat olahraga.
Keberhasilan penggunaan teknologi ultrasound sebagai alat terapi bergantung pada kemampuannya untuk merangsang jaringan yang ada di bawah kulit dengan menggunakan gelombang suara frekuensi tinggi, mulai dari 800.000 Hz – 2.000.000 Hz. Efek penyembuhan dari ultrasound pertama ditemukan pada sekitar tahun 1940. Awalnya, terapi ini hanya digunakan oleh terapis fisik dan okupasi. Namun, saat ini penggunaan terapi ultrasound telah menyebar ke cabang ilmu kedokteran lainnya.
Siapa yang Perlu Menjalani Terapi Ultrasound dan Hasil yang Diharapkan
Saat ini, terapi ultrasound lebih banyak digunakan dalam pengobatan cedera muskuloskeletal. Pasien yang dapat memanfaatkan teknologi ultrasound sebagai terapi muskuloskeletal adalah mereka yang menderita penyakit berikut:
Plantar fasciitis (peradangan pada fascia plantar di tumit)
Siku tenis
Nyeri pada bagian bawah punggung
Penyakit temporomandibular
Ligamen yang terkilir
Otot yang tegang
Tendonitis (peradangan tendon)
Peradangan sendi
Metatarsalgia (peradangan sendi metatarsal di telapak kaki)
Namun, tergantung pada cara dan tingkat penggunaan terapi ultrasound, terapi ini juga dapat digunakan untuk menangani penyakit yang serius dan kronis seperti kanker. Jenis metode terapi ultrasound antara lain adalah:
Lithotripsi (untuk menghancurkan batu di saluran kemih)
Terapi kanker
Pemberian obat tepat sasaran dengan ultrasound
Ultrasound Intensitas Tinggi (High Intensity Focused Ultrasound/HIFU)
Pemberian obat dengan ultrasound trans-dermal
Penghentian pendarahan (hemostasis) dengan ultrasound
Trombolisis dengan bantuan ultrasound
Setelah dipancarkan pada bagian tubuh yang membutuhkan pengobatan, teknologi ultrasound akan menyebabkan dua efek utama: termal dan non-termal. Efek termal disebabkan oleh penyerapan gelombang suara ke jaringan halus tubuh, sedangkan efek non-termal disebabkan oleh microstreaming, streaming akustik, dan kavitasi, atau akibat bergetarnya jaringan yang menyebabkan terbentuknya gelembung mikroskopis.
Cara Kerja Terapi Ultrasound
Terapi ultrasound memiliki banyak tingkat, tergantung pada frekuensi dan intensitas dari suara yang digunakan. Tingkat keragaman yang tinggi ini sangat menguntungkan untuk alat terapeutik karena terapis dapat menyesuaikan intensitas terapi agar sesuai dengan penyakit yang ditangani. Namun pada dasarnya terapi ultrasound bekerja dengan menggunakan gelombang suara yang ketika dipancarkan pada bagian tertentu tubuh dapat meningkatkan suhu dari jaringan tubuh yang rusak.
Untuk pengobatan muskuloskeletal, terapi ultrasound bekerja dengan tiga cara:
Mempercepat proses penyembuhan dengan memperlancar aliran darah di bagian tubuh yang mengalami gangguan.
Menyembuhkan peradangan dan edema (penimbunan cairan), sehingga dapat mengurangi rasa sakit.
Memperlunak jaringan luka
Terapi ultrasound juga dapat digunakan untuk:
Menghancurkan timbunan zat asing di dalam tubuh, seperti timbunan kalkulus, mis. batu ginjal dan batu empedu; ketika telah dipecahkan menjadi bagian-bagian yang lebih kecil, dapat dikeluarkan dari tubuh dengan aman dan mudah
Meningkatkan proses penyerapan dan keberhasilan obat di bagian tubuh tertentu, mis. memastikan bahwa obat kemoterapi mengenai sel kanker otak yang tepat
Menghilangkan timbunan kotoran ketika tindakan pembersihan gigi
Membantu sedot lemak, mis. sedot lemak dengan bantuan ultrasound
Membantu dalam skleroterapi atau perawatan laser endovenous, yang dapat digunakan sebagai metode penghilangan varises non-bedah
Memicu agar gigi atau tulang dapat tumbuh kembali (hanya ketika menggunakan denyut ultrasound intensitas rendah)
Menghilangkan penghalang darah di otak (blood-brain barrier) agar obat dapat diserap tubuh dengan baik
Bekerja bersama antibiotik untuk menghancurkan bakteri
Untuk mendapatkan manfaat dari terapi ini, ultrasound harus dipancarkan pada kulit dari bagian tubuh yang mengalami kerusakan dengan menggunakan transduser atau alat yang dirancang khusus untuk terapi ini. Saat gelombang suara telah dipancarkan, gelombang tersebut akan diserap oleh jaringan halus tubuh, seperti ligamen, tendon, dan fascia.
Kemungkinan Komplikasi dan Resiko Terapi Ultrasound
Walaupun teknologi ultrasound telah banyak digunakan, namun tetap ada panduan cara penggunaan ultrasound yang aman. Panduan ini bertujuan untuk mencegah risiko tertentu yang dapat terjadi, sekecil apapun kemungkinannya. Risiko tersebut meliputi:
Luka bakar akibat terapi ultrasound
Pendarahan akibat terapi mekanis
Efek biologis yang tidak terlalu berpengaruh namun tidak dapat diperkirakan
Namun, karena terapi ultrasound hanya menggunakan gelombang suara sebagai komponen utama dalam pengobatan, terapi ini tidak memiliki risiko bahaya seperti terapi lainnya seperti bahaya dari terapi radiasi. Selain itu, pasien tidak berisiko terkena kanker, walaupun terapi ultrasound dilakukan berkali-kali dan jumlah gelombang suara yang dikenakan pada pasien bertambah.
Untuk memastikan keamanan dan keselamatan pasien, risiko dan keuntungan dari terapi ultrasound harus dicermati dengan seksama. Sebelum menjalani terapi ultrasound, pasien harus membandingkan keuntungan yang bisa didapatkan dengan risiko yang bisa terjadi.
Sonar (Singkatan dari bahasa Inggris: sound navigation and ranging), merupakan istilah Amerika yang pertama kali digunakan semasa Perang Dunia, yang berarti penjarakan dan navigasi suara, adalah sebuah teknik yang menggunakan penjalaran suara dalam air untuk navigasi atau mendeteksi kendaraan air lainnya. Sementara itu, Inggris punya sebutan lain untuk sonar, yakni ASDIC (Anti-Submarine Detection Investigation Committee).
Sonar merupakan sistem yang menggunakan gelombang suara bawah air yang dipancarkan dan dipantulkan untuk mendeteksi dan menetapkan lokasi objek di bawah laut atau untuk mengukur jarak bawah laut. Sejauh ini sonar telah luas digunakan untuk mendeteksi kapal selam dan ranjau, mendeteksi kedalaman, penangkapan ikan komersial, keselamatan penyelaman, dan komunikasi di laut.
Cara kerja perlengkapan sonar adalah dengan mengirim gelombang suara bawah permukaan dan kemudian menunggu untuk gelombang pantulan (echo). Data suara dipancar ulang ke operator melalui pengeras suara atau ditayangkan pada monitor.
Munculnya sonar tak bisa dilepas dari rintisan tokoh seperti Daniel Colloden yang pada tahun 1822 menggunakan lonceng bawah air untuk menghitung kecepatan suara di bawah air di Danau Geneva, Swiss. Ini kemudian diikuti oleh Lewis Nixon, yang pada tahun 1906 menemukan alat pendengar bertipe sonar pertama untuk mendeteksi puncak gunung es. Minat terhadap sonar makin tinggi pada era Perang Dunia I, yaitu ketika ada kebutuhan untuk bisa mendeteksi kapal selam.
Dalam perkembangan selanjutnya ada nama Paul Langevin yang tahun 1915 menemukan alat sonar pertama untuk mendeteksi kapal selam dengan menggunakan sifat-sifat piezoelektrik kuartz. Meski tak sempat terlibat lebih jauh dalam upaya perang, karya Langevin berpengaruh besar dalam desain sonar.
Alat sonar pertama digolongkan sebagai sonar pasif, di mana tidak ada sinyal yang dikirim keluar.
Pada tahun 1918 Inggris dan AS membuat sistem aktif, di mana sinyal sonar aktif dikirim dan diterima kembali. Misalnya saja untuk mengetahui jarak satu objek, petugas sonar mengukur waktu yang diperlukan oleh sinyal sejak dipancarkan hingga diterima kembali. Karena tidak ada sinyal yang dikirim pada sistem pasif, alat hanya mendengarkan. Pada sistem pasif maju, ada bank data sonik (sumber bunyi) yang besar. Sistem komputer menggunakan bank data tadi untuk mengenali kelas kapal, juga aksinya (kecepatan atau senjata yang ditembakkan).
Ultrasonografi medis (sonografi) adalah sebuah teknik diagnostik pencitraan menggunakansuara ultra yang digunakan untuk mencitrakan organ internal dan otot, ukuran mereka, struktur, dan luka patologi, membuat teknik ini berguna untuk memeriksa organ. Sonografi obstetrik biasa digunakan ketika masa kehamilan. Pilihan frekuensi menentukan resolusi gambar dan penembusan ke dalam tubuh pasien. Diagnostik sonografi umumnya beroperasi pada frekuensi dari 2 sampai 13 megahertz. Sedangkan dalam fisika istilah "suara ultra" termasuk ke seluruh energi akustik dengan sebuah frekuensi di atas pendengaran manusia (20.000 Hertz), penggunaan umumnya dalam penggambaran medis melibatkan sekelompok frekuensi yang ratusan kali lebih tinggi. USG adalah singkatan dari ultrasonografi. Yaitu suatu alat yang menggunakan gelombang suara frekuensi tinggi yang dipancarkan oleh suatu penjejak (yang disebut transduser) pada suatu organ yang diperiksa. Kemudian Lantas, gema kembali (echo) akan diterima dan dipancarkan kembali oleh transduser. Selanjutnya, akan diubah menjadi bentuk gambar titik-titik pada layar monitor. Dengan demikian dokter dan ibu hamil dapat melihat janin. Walaupun gambar yang dihasilkan belum sempurna, namun ahli USG akan dapat menunjukkan bagian mana yang kepala dan mana yang kaki pada gambar yang masih kabur tersebut. Kemajuan teknologi membuat hasil USG saat ini jauh lebih baik. Jika dulu gambar yang dihasilkan kasar. Namun dengan teknologi baru yang disebut USG 3 Dimensi, tampilan gambarnya lebih jelas dan dapat berwarnaSelain itu, alat ini memungkinkan kita mendapat gambaran yang lebih jelas tentang berbagai hal yang menyangkut kondisi janin pada setiap tahap perkembangannya. Karena alat ini memungkinkan untuk melihat organ-organ janin dari berbagai sudut. Sayangnya mengingat mahalnya alat ini belum semua rumah sakit bisa memilikinya.Namun demikian harap diingat, USG itu hanya alat bantu untuk diagnostik.
2.2. Sejarah Ultrasonografi Pada awal ditemukannya teknologi ini, USG tidak dikgunakan dalam bidang kesehatan seperti yang kita lihat saat ini ialah Langevin (1918), seorang Perancis yang menggunakan teknologi ini dalam bidang milter. USG digunakan dalam bidang radar, yaitu teknik SONAR (Sound Navigation and Ranging), pada perang dunia ke I, untuk mengetahui adanya kapal selam lawan. Kemudian digunakan dalam pelayaran untuk menentkan kedalaman air.Pada tahun 1937, teknik ini pertama kali digunakan untuk memeriksa jaringan tubuh, tetapi hasilnya belum memuaskan.Pada tahun 1952, Hoery dan Bliss telah melakukan pemeriksaan USG pada beberapa organ, misalnya hepar dan ginjal. Kemajuan teknologi membuat hasil USG saat ini jauh lebih baik. Jika dulu gambar yang dihasilkan kasar. Namun dengan teknologi baru yang disebut USG 3 Dimensi, tampilan gambarnya lebih jelas dan dapat berwarna. “Kita sudah bisa lihat profil muka si bayi ini, seperti layaknya orang bikin patung. Memang masih nampak kasar dan belum seperti pasfoto. Namun demikian kita sudah bisa lihat kalau hidungnya pesek atau bila ada kelainan seperti bibir sumbing. Selain itu, alat ini memungkinkan kita mendapat gambaran yang lebih jelas tentang berbagai hal yang menyangkut kondisi janin pada setiap tahap perkembangannya. Karena alat ini memungkinkan untuk melihat organ-organ janin dari berbagai sudut.
2.3. Prinsip Ultrasonografi USG ialah alat yang memanfaatkan gelombang ultrsonic, yaitu gelombang yang memiliki frekuensi lebih dari 2MHz. yang mana gelombang ini lebih tinggi dari frekuensi yang dapat kita dengar ( 20 KHz – 20 Mhz ). Ultrasonik adalah suara atau getaran dengan frekuensi yang terlalu tinggi untuk bisa didengar olehtelinga manusia, yaitu kira-kira di atas 20 kiloHertz. Hanya beberapa hewan, seperti lumba-lumba menggunakannya untuk komunikasi, sedangkan kelelawar menggunakan gelombang ultrasonik untuk navigasi. Dalam hal ini, gelombang ultrasonik merupakan gelombang ultra (di atas) frekuensigelombang suara (sonik). Gelombang ultrasonik dapat merambat dalam medium padat, cair dan gas. Reflektivitas dari gelombang ultrasonik ini di permukaan cairan hampir sama dengan permukaan padat, tapi padatekstil dan busa, maka jenis gelombang ini akan diserap. Frekuensi yang diasosiasikan dengan gelombang ultrasonik pada aplikasi elektronik dihasilkan oleh getaran elastis dari sebuah kristal kuarsa yang diinduksikan oleh resonans dengan suatu medan listrik bolak-balik yang dipakaikan (efek piezoelektrik). Kadang gelombang ultrasonik menjadi tidak periodik yang disebut derau (noise), dimana dapat dinyatakan sebagai superposisi gelombang-gelombang periodik, tetapi banyaknya komponen adalah sangat besar. Kelebihan gelombang ultrasonik yang tidak dapat didengar, bersifat langsung dan mudah difokuskan. Jarak suatu benda yang memanfaatkan delay gelombang pantul dan gelombang datang seperti pada sistem radar dan deteksi gerakan oleh sensor pada robot atau hewan. . Gelombang suara frekuensi tinggi ini dihasilkan dari kristal-kristal yang terdapat dalam suatu alat yang disebut transduser.Perubahan bentuk akibat gaya mekanis pada kristal, akan menimbulkan tegangan listrik. Fenomena ini disebut efek piezo-electric, yang merupakan dasar perkembangan USG selanjutnya.Bentuk kristal akan berubah bila dipengaruhi oleh medan listrik. Sesuai dengan polaritas medan listrik yang melaluinya, kristal akan mengembang dan mengkerut, maka akan dihasilkan gelombang suara frekuensi tinggi.
2.4. Cara Kerja USG Cara kerja USG adalah sebagai berikut : Transduser bekerja sebgai pemancar dan sekaligus penerima gelombang suara. Pulsa listrik yang dihasilkan oleh generator, diubah menjadi energi akustik oleh transduser, yang dipancarkan dengan arah tertentu pada bagian tubuh yang dipelajari. Sebagian akan dipantulkan dan sebagian lagi akan merambat erus menembus jaringan yang akan menimbulkan bermacam-macam gema sesuai dengan jaringan yang dilaluinya. Pantulan gema yang berasal dari jaringan-jaringan tersebut akan membamtu transduser, dan kemudian diubah menjai pulsa listrik lalu diperkuat dan selanjutnya diperlihatkan dalam bentuk cahaya pada layar osiloskopi (oscilloscops). Bila transduser digerakkan seolah-olah kita melakukan irisan-irisan pada bagian tubuh yang diinginkan, dan gambaan irisan tersebut akan dapat dilihat pada layar monitor. Masing-masing jaringan tubuh mempunyai impendence acustic tertentu. Dalam jaringan yang heterogen akan ditimbulkan bermacam-macam gema, jaringannya disebut echogenic. Pada jaringan yang homogen hanya sedikit atau sama sekali tdak ada gema, disebut an echoic atau echofree atau bebas gema.Suatu rongga berisi cairan bersifat anechoic, misalnya : kista, asites, pembuluh darah besar, perikardial atau pleural efusion. Dengan demikian kista dan suatu massa solid akan dapat dibedakan.
. Alat USG Contoh Pencitraan Janin
2.5. Disply Nodes (Gema yang dipantulkan) Gema yang berasal dari jaringan dapat diperlihatkan dalam bentuk : • A-mode : Dalam sistem ini, gambar yang diperoleh berupa defleksi vertikal pada osiloskop. Besar amplitudo setiap defleksi sesuai dengan enersi gema yang diterima transduser. Biasanya digunakan pada pemeriksaan diserebral. • B-mode : Pada layar monitor gema terlihat sebagai suatu seri titik dan garis terang dan gelapnya bergantung pada intensitas gema yang dipantulkan. Dengan sistem ini maka diperoleh gambaran dalam 2 dimensi berupa penampang irisan tubuh, cara ini disebut B Scan. • M-mode : Alat ini biasa dipakai untuk memeriksa jantung. Transduser tidak digerakkan. Disini jarak antara transduser dengan organ yang memantulkan gema selalu berubah, misalnya jantung dan katubnya. Gambar pada layar monitor berupa garis-garis bergelombang.
2.6. Jenis – Jenis USG Pada dasarnya ada tujuh uji USG namun pada proses utamanya sama. Ketujuh tipe prosedur tersebut adalah: • Pindai Transvaginal : Sebuah alat pemindai yang dirancang khusus digunakan di dalam vagina untuk menghasilkan citra sonogram. Paling sering digunakan di masa awal kehamilan. • Ultrasonografi standar : Uji USG umum yang menggunakan sebuah pemindai untuk menghasilkan citra dua dimensi dari janin yang berkembang. • Ultrasonografi lanjutan : Uji ini mirip dengan USG standar, namun uji ini lebih ditujukan untuk memeriksa penyakit tertentu dan menggunakan peralatan yang lebih canggih • USG Doppler : Prosedur pencitraan ini mengukur perubahan pada frekuensi gelombang ultrasonografi saat dipantulkan obyek bergerak, seperti sel darah. • USG 3-D : Dilakukan dengan menggunakan pemindai yang dirancang khusus dan piranti lunak untuk menghasilkan citra tiga dimensi dari janin yang sedang berkembang. • USG 3-D dinamis atau 4-D: Dilakukan dengan pemindai yang dirancang khusus untuk melihat wajah dan pergerakan bayi sebelum kelahiran. • Echokardiografi Janin: Menggunakan gelombang suara ultra untuk mengetahui fungsi dan anatomi jantung bayi. Ini digunakan untuk membantu pemeriksaan dugaan cacat jantung kongenital.
2.7. Manfaat USG Beberapa manfaat dari USG diantaranya : • Menemukan dan menentukan letak massa dalam rongga perut atau pelvis. • Membedakan kista dengan massa yang solid • Mempelajari pergerakan organ (jantung, aorta, vena kava), maupun pergerakan janin dan jantungnya. • Pengukuran dan penentuan volum. Pengukuran aneurisma arterial, fetal-sefalometri, menentukan kedalaman dan letak suatu massa untuk biopsi. Menentukan volum massa ataupun organ tubuh tertentu (misalnya buli-buli, ginjal, kandung empedu, ovarium, uterus, dan lain-lain). • Biopsi jarum terpimpin. Arah dan gerakan jarum menuju sasaran dapat dimonitor pada layar USG. • Menentukan perencanaan dalam suatu radioterapi. Berdasarkan besar tumor dan posisinya, dosis radioterapi dapat dihitung dengan cepat. Selain itu setelah radioterapi, besar dan posisi tumor dapat pula diikuti. • Ultrasound Doppler Tiga dimensi (3-D) membantu mengidentifikasi tumor ganas pada payudara. Ultarosund Doppler mengukur pembluh darah tumor, atau aliran darah Jaringan kanker memperlihatkan ketinggian rata-rata aliran darah dibandingkan jaringan yang bukan kanker • Ultrasound Doppler Tiga dimensi (3-D) membantu mengidentifikasi tumor ganas pada payudara. Ultarosund Doppler mengukur pembluh darah tumor, atau aliran darah Jaringan kanker memperlihatkan ketinggian rata-rata aliran darah dibandingkan jaringan yang bukan kanker • Pada kehamilan trimester I: - Menduga usia kehamilan dengan mencocokkan ukuran bayi. - Menentukan kondisi bayi jika ada kemungkinan adanya kelainan atau cacat bawaan. - Meyakinkan adanya kehamilan. - Menentukan penyebab perdarahan atau bercak darah dini pada kehamilan muda, misalnya kehamilan ektopik. - Mencari lokasi alat KB yang terpasang saat hamil, misalnya IUD. - Menentukan lokasi janin, di dalam kandungan atau di luar rahim. - Menentukan kondisi janin jika tidak ada denyut jantung atau pergerakan janin. - Mendiagnosa adanya janin kembar bila rahimnya terlalu besar. - Mendeteksi berbagai hal yang mengganggu kehamilan, misalnya adanya kista, mioma, dsb. • Pada kehamilan trimester II & III: - Untuk menilai jumlah air ketuban. Yaitu bila pertumbuhan rahim terlalu cepat disebabkan oleh berlebihnya cairan amnion atau bukan. - Menentukan kondisi plasenta, karena rusaknya plasenta akan menyebabkan terhambatnya perkembangan janin. - Menentukan ukuran janin bila diduga akan terjadi kelahiran prematur. - Memeriksa kondisi janin lewat pengamatan aktivitasnya, gerak nafas, banyaknya cairan amnion, dsb. - Menentukan letak janin (sungsang atau tidak) atau terlilit tali pusar sebelum persalinan. - Untuk melihat adanya tumor di panggul atau tidak. - Untuk menilai kesejahteraan janin (bagaimana aliran darah ke otaknya, dsb).
2.8. Keuntungan USG • Bersifat non-invasif • Dapat digunakan untuk melihat pergerakan organ, sama eperti fluoroskopi • Sifat jaringan-jaringan yang dicitrakan dapat dibedakan • Alatnya kecil dan dapat dibawa ke mana-mana (misal ke bangsal, unit darurat dll) • Pemeriksaan tidak memerlukan waktu yang lama • Tenaga listrik yang diperlukan hanya sedikit • Tidak memerlukan kamar gelap • Ruangan yang diperlukan relatif kecil dan dinding tidak perlu diberi proteksi tambahan • Memungkinkan tindakan biopsi jaringan yang tepat • Peralatan relatif lebih murah kalau dibandingkan dengan alat roentgen diagnostik khusus, kedokteran nuklir, tomografi komputer, dan alat magnetic resonance.
2.9. Kelemahan USG • USG tidak mampu menembus bagian tertentu badan. • 70 % gelombang suara yang mengenai tulang akan dipantulkan, sedang pada perbatasan rongga-rongga yang mengandung gas 99 % dipantulkan. SUMBER : http://luviony-luny.blogspot.co.id/2011/06/ultrasonografi.html
Pada umumnya semua jenis indra yang dimiliki oleh manusia juga dimiliki oleh mamalia. Mamalia memiliki lima macam alat indra. Masing-masing alat indra tersebut juga berkembang dan berfungsi dengan baik. Beberapa jenis mamalia, bahkan memiliki alat indra dengan kepekaan yang sangat kuat terhadap rangsangan terteKucing memiliki tiga macam indra istimewa, yaitu indra penglihat, pendengar, dan peraba. Mata kucing dapat melihat dengan baik meskipun pencahayaan di lingkungan redup atau agak gelap pada malam hari. Dalam keadaan demikian, sinar matanya berwarna kehijauan. Warna hijau itu berasal dari pantulan suatu lapisan di bagian belakang matanya. Pendengaran kucing sangat tajam karena daun telinganya mampu menangkap getaran bunyi sebanyak-banyaknya. Kucing juga memiliki kumis yang panjang dan kaku sebagai indra peraba yang sangat peka.
Anjing memiliki indra pencium dan pendengar yang sangat baik. Daya penciumannya yang tajam membuat anjing mampu mengikuti bau mangsanya sampai beberapa kilometer. Anjing pelacak dapat menemukan persembunyian seorang penjahat dengan mencium jejaknya. Telinga anjing juga dapat digerakkan dan ditegakkan sehiñgga mampu menangkap getaran bunyi dengan sangat baik.
Indra pendengar kelelawar sangat baik, namun indra penglihatnya kurang berkembang. Ketika terbang di malam han, kelelawar mengeluarkan bunyi berfrekuensi lebih tinggi daripada 20.000 getaran tiap detik (ultrasonik) yang tidak dapat didengar oleh manusia. Gelombang bunyi yang dikeluarkan akan mengenai mangsa atau rintangan di sekitamya dan dipantulkan kembali kepadanya. Pantulan gelombang bunyi tersebut diterima telinga kelelawar yang berukuran besar kemudian disampaikan ke pusat pendengaran di otak. Melalui cara inilah kelelawar mengetahui keberadaan mangsa atau rintangan di sekitamya. Prinsip semacam ini juga dipakai oleh manusia dalam membuat radar.
Kesimpulan :
Beberapajenis. mamalia memiliki indra yang sangat peka. Indra kucing yang sangat peka ialah indra peraba, penglihat, dan pendengar Indra anjing yang sangat peka ialah indra pencium dan pendengar Indra kelelawar yang sangat peka ialah indra pendengar
2. Indra pada Burung
Indra penglihat dan indra keseimbangan burung berkembang dengan baik. Kedua macam indra tersebut memungkinkan burung dapat terbang lurus, menukik, atau membelok dengan cepat. Indra keseimbangan burung terletak di dalam rongga telinga dan berhubungan dengan otak kecil.
(Letak mata pada burung)
Otak kecil burung berukuran besar karena berkembang dengan baik sebagai pusat keseimbangan tubuh burung pada saat terbang. Sebagian besar burung memiliki indra penglihat yang sangat membantu burung untuk mendapatkan makanan, untuk menemukan musuh, maupun untuk terbang. Mata burung mampu berakomodasi dengan cara mengubah bentuk lensa matanya. Pada saat burung melihat benda yang jauh, lensa mata burung akan memipih. Sebaliknya, pada saat burung melihat benda yang dekat, lensa mata burung akan mencembung.
(Burung Kiwi)
Pada umumnya mata burung terletak di sisi kin dan kanan kepalanya agar dapat melihat keadaan di sekelilingnya tanpa harus memutar kepala. Beberapa jenis burung pemangsa, misalnya burung hantu, memiliki mata yang menghadap ke depan. Pandangan binokuler ini memungkinkan burung hantu untuk melihat benda-benda yang dekat dan jauh sehingga mampu memperkirakan jarak suatu benda. Hal itu penting bagi burung-burung pemangsa untuk rnengintai dan menangkap mangsa. Aktivitas burung hantu banyak dilakukan di malam hari. Oleh karena itu, retina matanya lebih banyak mengandung sel-sel batang dibanding retina mata burung lain. Sel-sel batang tersebut peka atau sensitif terhadap cahaya redup. Burung yang banyak beraktivitas pada siang hari. memiliki retina mata yang lebih banyak mengandung sel-sel kerucut. Sel kerucut tersebut peka terhadap cahaya yang kuat. Pada retina burung juga terdapat pektin yang merupakan kelanjutan dari saraf mata ke bola mata. membentuk lipatan, dan di dalamnya terkandung banyak pigmen. Fungsi pektin tersebut belum diketahui secara pasti, diduga berhubungan dengan indra penentu arah. Pektin pada burung yang biasa terbang tinggi. misalnya merpati, berkembang dengan baik.
Pada umumnya burung lebih mengandalkan indra penglihat untuk mencari makan karena indra pencium tidak berkembang dengan baik. Akan tetapi, burung kiwi merupakan pengecualian. Indra penglihat burung kiwi kurang berkembang dengan baik, tetapi indra pencium yang berupa lubang hidung di ujung paruhnya berkembang dengan baik dan digunakan untuk mencium bau makanan yang terdapat di dalam tanah.
Kesimpulan :
Keunggulan mata burung hantu ialah
• memiliki pandangan binokuler yang dapat memperkirakan jarak,
• lebih banyak memiliki sel-sel batang sehingga dapat tetap melihat dalam keadaan sedikit cahaya.
3. Indra pada Reptilia
Indra pada reptilia yang berkembang dengan baik adalah indra pencium. Kadal, komodo, dan ular memiliki indra pencium yang disebut organ Jacobson. Organ Jacobson ditemukan pertama kali pada abad ke-19 oleh seorang ilmuwan Denmark yang bernama L.L. Jacobson. Indra tersebut terletak di langit-langit rongga mulut. Kadal, ular, dan komodo sering menjulurkan lidahnya untuk mencium bau mangsa dengan cara mengambil bau yang telah ditinggalkan mangsanya di udara dan di tanah. Lidah itu kemudian ditarik dan ditempelkan pada organ Jacobson untuk menyampaikan bau. Sebagai pemakan bangkai, kornodo memiliki indra pencium yang sangat tajam. Hewan ini dapat mencium darah segar dari jarak empat kilometer. Namun, indra reptilia yang lain belum berkembang dengan baik. Beberapajenis ular, misalnya ular derik, memiliki indra yang peka terhadap rangsang panas. Indra itu begitu peka sehingga dapat membedakan dua benda dengan suhu yang hanya berbeda sepersepuluh ribü derajat celsius. Dengan indra tersebut, ular dapat berburu mangsa pada waktu gelap.
4. Indra pada Amfibi
Pada amfibi, misalnya katak, indra yang berkembang dengan cukup baik ialah indra penglihat dan pendengar. Mata katak berbentuk bulat serta dilindungi oleh kelopak mata atas dan bawah. Bagian sebelah dalam mata terdapat membran niktitans, yaitu suatu selaput tipis yang tembus cahaya. Membran niktitans berfungsi untuk menjaga agar komea mata tetap lembap ketika berada di darat dan menghindari gesekan ketika katak menyelam dalam air. Hal itu merupakan bentuk penyesuaian sifat katak sebagai hewan amfibi. Lensa mata katak tidak dapat berakomodasi. Oleh karena itu, katak hanya dapat melihat benda dengan jarak tertentu saja. Indra pendengar katak adalah teliñga yang terdiri atas telinga luar dan telinga dalam. Telinga luar berupa sepasang selaput pendengar di sebelah kanan dan kiri kepala. Selaput pendengar berbentuk segitiga yang melebar di bagian luarnya.
Apabila terkena getaran atau bunyi, selaput pendengar akan bergetar. Getaran dan selaput pendengar diteruskan oleh tulang pendengar ketingkap jorong. Selanjutnya, getaran dari tingkap jorong akan diteruskan oleh cairan limfa ke saraf pendengar. Akhirnya, getaran oleh saraf pendengar diteruskan ke otak dalam bentuk impuls saraf.
5. Indra pada Ikan
Indra ikan yang berkembang dengan baik adalah indra penglihat, pencium, dan pendengar. Indra penglihat ikan terletak di kedua sisi kepalanya. Bola mata ikan tidak dilindungi oleh kelopak, tetapi dilindungi oleh selaput tipis yang tembus cahaya. Ikan dapat melihat dengan jelas di dalam air karena baik air maupun kornea ikan membiaskan cahaya pada sudut yang sama. Sel-sel saraf penglihat pada ikan terdiri atas sel-sel batang dan sel-sel kerucut. Sel- sel batang menyebabkan ikan dapat melihat dengan jelas di tempat yang kurang menerima cahaya. Ikan juga dapat melihat warna walaupun hanya sampai tahap tertentu. Ikan mudah melihat warna merah dan kuning, tetapi lebih sulit membedakan warna hijau, biru, dan hitam.
Mata ikan dapat berakomodasi dengan cara mengubah kedudukan lensa mata ke belakang (mundur) dan ke depan (maju). Gerakan itu dilakukan oleh otot kecil yang disebut retraktor lentis. Ketika melihat benda dekat, otot retraktor lentis berelaksasi (mengendur) sehingga lensa bergerak ke depan. Sebaliknya, ketika melihat benda jauh, retraktor lentis berkontraksi (mengerut) sehingga lensa tertarik ke belakang. Indra pencium ikan juga berkembang dengan baik. Indra pencium tersebut terletak di ruang kecil tepat di depan mata.
Ikan menggunakan indra tersebut untuk mencari makanan, menghindari musuh, dan menemukan pasangan untuk kawin. Indra pendengar ikan mirip dengan telinga dalam manusia dan tidak terlihat dari luar karena terletak di dalam tengkorak. Telinga ikan membantu mendeteksi bunyi, menjaga keseimbangan tubuh ikan, serta membantu ikan merasakan perubahan kecepatan dan arah sewaktu berenang.
Ikanmempunyai indra tambahan yang disebut gurat sisi. Gurat sisi juga disebut indra keenam. Fungsi gurat sisi adalah untuk mengetahui tekanan air. Selain itu, alat ini dapat mendeteksi gangguan sekecil apa pun dilingkungannya. Gurat sisi secara tepat dapat menentukan arah gangguan itu dan memberi peringatan kalau ikan hampir menabrak karang atau benda lain.
Ketika baru dilempar ke dalam air akan menyebabkan terjadinya perubahan lingkungan. Perubahan tersebut terdeteksi oleh gurat sisi ikan yang terdapat disamping kanan dan kiri tubuh ikan. Ikan menganggap isyarat perubahan itu sebagai tanda bahaya.
6. Indra pada Serangga
Jumlah dan jenis serangga sangat banyak, bahkan paling banyak dibanding hewan lain di dunia in i. Sebagian besar serangga memiliki indra penglihat, pendengar, dan peraba yang berkembang dengan baik. Pada umumnya, serangga memiliki mata majemuk (faset) sebagai indra penglihatnya. Mata majemuk ini terdiri atas ribuan unit-unit visual atau alat penerima rangsang cahaya yang disebut omatidium (jamak: omatidia). Tiap-tiap omatidium memiliki satu lensa yang hanya mampu menerima rangsang cahaya yang jatuh tegak lurus padanya. Mata majemuk ini memungkinkan serangga untuk melihat objek yang bergerak dengan cepat. Itulah sebabnya kita sulit menangkap lalat atau serangga yang lain.
Selain mata majemuk, serangga juga memiliki mata\tunggal yang disebut oselus. (jamak: oseli). Oselus tidak dapat mengindra bayangan sejati. Oselus berfungsi untuk menangkap perubahan intensitas cahaya kemudian serangga menanggapi dengan meningkatkan atau mengurangi aktivitasnya. Rangsang cahaya yang jatuh di oselus akan meningkatkan kecepatan berjalan atau terbang serangga. Mata serangga dapat membedakan wama dan bentuk benda.Indra pendengar pada beberapa jenis serangga, misalnya jangkrik dan belalang, terdapat di kedua kaki depannya, sedangkan indra pendengar serangga jenis ngengat terletak di bagian antarruas dada. Indra pendengar tersebut berupa selaput mirip gendang telinga.Kemampuan mendengar pada serangga sangat bervariasi. Misalnya, kupu-kupu mampu mendengar suara yang berfrekuensi lebih rendah daripada frekuensi suara yang dapat didengar manusia. Lebah dapat mendengar suara dengan frekuensi 250 getaran per detik, belalang bahkan dapat mendengar bunyi yang berfrekuensi antara 2.000-1.000.000 getaran per detik. Semua serangga dilengkapi dengan sepasang antena sebagai indra peraba. Antena pada beberapa serangga juga berfungsi sebagai indra pencium. Bahkan, antena pada beberapa jenis lalat dan beberapa jenis kupu-kupu dapat menerima gelombang bunyi. Antena membantu serangga menemukan makanan, membedakan kawan atau lawan, dan mencari pasangan untuk kawin.
Kesimpulan : Indra penglihat serangga terdiri atas mata majemuk dan mata tunggal. Indra pendengar serangga berupa selaput mirip gendang telinga. Indra peraba (dan juga indra pencium,) serangga adalah sepasang antena.
7. Indra pada Cacing Indra cacing tanah yang berkembang cukup baik adalah indra penerima rangsang cahaya. Indra tersebut terdapat di seluruh permukaan tubuh dan hanya berfungsi untuk membedakan gelap dan terang, tidak dapat membedakan warna. Indra penerima rangsang cahaya pada cacing tanah tersusun oleh sel-sel yang peka cahaya. Sel-sel tersebut terletak pada permukaan tubuh cacing terutama di bagian punggung (dorsal).
Tanggapan atau respon cacing tanah ketika menerima cahaya yang kuat ialah menjauhi sumber cahaya. Hal itu merupakan bentuk adaptasi cacing tanah yang menyukai tempat-tempat yang teduh dan lembap agar permukaan kulit tetap basah atau lembap. Indra lain pada cacing tanah yang telah diketahui berkembang dengan baik adalah indra pengecap. Melalui indra pengecap, cacing dapat membedakan kol hijau dan kol merah atau seledri dan wortel. Cacing pipih, misalnya planaria, mempunyai sepasang bintik mata yang peka terhadap cahaya. Meskipun tidak dapat digunakan untuk melihat, kedua bintik mata tersebut dapat membantu planaria untuk mengenali lingkungan. Pada kedua sisi tubuh bagian depan (anterior) juga terdapat indra penerima rangsang yang dapat membantu planaria menemukan makanan.
8. Indra pada Protozoa Pada umumnya, protozoa memiliki kepekaan terhadap rangsangan yang berupa zat kimia. Hal ini terbukti dan bergeraknya Amoeba sp. apabila menemukan makanan. Selain itu, Amoeba sp. juga peka terhadap rangsang sentuhan dan cahaya. Sentuhan dan cahaya yang kuat akan merangsang Amoeba sp. untuk bergerak menjauh. Euglena sp. yang merupakan hewan bersel satu, berbulu cambuk, dan berkiorofil akan bergerak ke arah datangnya cahaya. Respon ini penting untuk membantu berlangsungnya fotosintesis. Akan tetapi, Euglena sp. akan menjauh apabila mendapat cahaya secara langsung.
Kesimpulan : Cacing tanah memiliki indra penerima rangsang cahaya yang terdapat di seluruh permukaan tubuh. Sepasang bintik mata pada cacing planaria sangat peka terhadap rangsang cahaya. Amoeba sp. memiliki kepekaan terhadap rangsang zat kimia, sentuhan, dan ahaya. Euglena sp. memiliki bintik mata yang peka terhadap rangsang cahaya.
SUMBER : http://www.artikelsiana.com/2014/10/sistem-indra-hewan-enis-jenis-macam-macam.html