Makanan yang kita temui di pasaran kebanyakan tidak mempunyai tingkat
keawetan yang cukup baik, karena diakibatkan oleh bakteri dan juga
jamur yang akan merubahnya menjadi makanan basi. Oleh karena itu
diperlukan solusi guna membuat makanan menjadi lebih awet dan mempunyai
daya tahan yang cukup lama. Proses pengawetan dilakukan hanya
berdasarkan pada suatu prinsip untuk memerangi
mikroorganisme-mikroorganisme yang menyebabkan pembusukan, sehingga
mikroorganisme bisa dicegah proses pertumbuhan dan perkembangannya.
(baca juga : sistem gerak pada manusia)
Seiring dengan berjalannya waktu dan adanya suatu perkembangan pada
ilmu pengetahuan, maka bisa ditemukan bermacam-macam cara untuk
melakukan pengawetan bahan makanan, yakni sebagai berikut :
Pengeringan
Proses pengeringan bisa dilakukan melalui suatu cara yakni pada
proses penjemuran atau pun pada proses pemanasan sehingga kadar air yang
terkandung dalam makanan akan hilang. Misalnya pada makanan seperti
dendeng dan juga ikan kering dilakukan proses pengeringan. (baca juga : pencernaan kimiawi dan mekanis)
Pendinginan Atau Pembekuan
Proses pembekuan akan mengakibatkan kadar air yang ada menjadi
membeku sehingga macam-macam bakteri yang ada tidak bisa melakukan
perkembangan dan pertumbuhan. Selain itu bisa digunakan untuk menghambat
suatu proses metabolisme pada suatu bakteri. Misalnya seperti halnya
pada bahan makanan daging dan juga ikan beku.(baca juga : fungsi hati dalam tubuh manusia)
Sponsors Link
Pengalengan
Proses ini melewati suatu tahap pemanasan dan selanjutnya akan
dilakukan suatu proses pengemasan dengan metode yang sangat tepat yakni
menutupnya dengan sangat rapat di dalam kaleng dalam keadaan sangat
steril sehingga tidak ada bakteri yang akan masuk. Misalnya seperti pada
berbagai macam buah-buahan yang dikalengkan dan juga susu. (baca juga
: fungsi hati dalam sistem pencernaan)
Penyinaran
Sinar ultraviolet atau pun sinar gamma yang bisa digunakan untuk
mematikan dan juga melakukan penghambatan terhadap pertumbuhan dan juga
perkembangan suatu bakteri tanpa melalui proses perusakan pada bahan
makanan itu sendiri. Misalnya seperti perlakuan pada kentang dan juga
udang.
Sumber : https://dosenbiologi.com/biokimia/zat-aditif
0 comments:
Post a Comment