Tuesday 18 July 2017

Macam-macam gerak Pada Tumbuhan



A. Gerak Endonom (Autonom)

Gerak endonom adalah gerak pada tumbuhan yang disebabkan pengaruh adanya rangsangan yang berasal dari dalam tubuh tumbuhan itu sendiri. Oleh karena itu, gerak endonom juga dapat disebut gerak autonom.


Contoh gerak endonom di antaranya adalah gerak higroskopis atau gerak bagian tubuh tumbuhan karena berubahnya kadar air di dalam tubuh. pecahnya kulit buah lamtoro dan turi, serta gerak membukanya kotak spora pada tumbuhan paku dan tumbuhan lumut adalah contoh gerak endonom yang paling sederhana.

B. Gerak Esionom (Etionom)

Gerak etionom adalah gerak pada tumbuhan yang disebabkan pengaruh adanya rangsangan yang berasal dari lingkungan luar. Gerak etionom dibedakan menjadi 3 macam. Macam-macam gerak etinom tersebut beserta contohnya dijelaskan sebagaimana berikut:

→ Gerak Tropisme

Gerak tropisme adalah gerak pada tumbuhan yang arahnya dipengaruhi oleh arah datangnya rangsangan. Gerak tropisme dibedakan menjadi 2, yaitu gerak tropisme positif dan gerak tropisme negatif. Dikatakan gerak tropisme positif apabila arah gerak tumbuhan mendekati sumber rangsangan, dan dikatakan gerak tropisme negatif apabila arah gerak tumbuhan menjauhi sumber rangsangannya.Gerak tropisme dapat terjadi pada semua organ tumbuhan, mulai dari daun, cabang, sulur, kuncup bunga, hingga akar. Adapun berdasarkan jenis rangsangannya, gerak tropisme dibedakan menjadi 5 macam, yaitu gerak fototropisme, gerak geotropisme, gerak hidrotropisme, gerak kemotropisme, dan gerak tigmotropisme.

1.  Gerak Fototropisme adalah gerak tumbuhan yang disebabkan pengaruh rangsangan cahaya. Contoh gerak fototropisme misalnya, tanaman yang diletakkan di dalam kamar dekat dengan jendela, cabang dan batang tanaman tersebut akan tumbuh ke arah cahaya yang datang masuk lewat jendela.

2. Gerak Geotropisme
 sering disebut juga Gravitropisme adalah gerak tumbuhan yang disebabkan pengaruh rangsangan gravitasi bumi. contoh gerak geotropisme adalah gerakan akar yang tumbuh vertikal ke arah pusat bumi.

3.  Gerak Hidrotropisme
 adalah gerak tumbuhan yang disebabkan pengaruh rangsangan sumber air. Contoh gerakan hidrotropisme adalah gerakan ujung akar menuju sumber air.

4.  Gerak Kemotropisme 
adalah gerak tumbuhan yang disebabkan pengaruh rangsangan zat kimia tertentu. Contoh gerak kemotropisme adalah gerakan ujung akar ke arah zat kimia pupuk.
5.  Gerak Tigmotropisme 
sering disebut juga Haptotropisme adalah gerak tumbuhan yang disebabkan pengaruh rangsangan sentuhan atau persinggungan. Contoh gerak tigmotropisme adalah gerak membelit pada ujung sulur tanaman semangka, anggur, kacang panjang, melon, pare, sirih, dan lain-lain sebagainya.

→Gerak Taksis
Gerak taksis adalah gerak yang dipengaruhi rangsang luar dan seluruh bagian tumbuhannya pindah tempat dan dipengaruhi oleh beberapa macam perantara. Gerak Taksis adalah gerak seluruh tubuh tumbuhan karena adanya rangsang dari luar. 

Macam-macam Gerak Taksis

Berdasarkan rangsang penyebab, taksis dibedakan menjadi dua, yaitu sebagai berikut.

a. Fototaksis 

Fototaksis adalah gerak seluruh tubuh tumbuhan karena rangsang cahaya. Contoh: gerak Euglen yang selalu mendekati cahaya.

b. Kemotaksis 

Kemotaksis adalah gerak seluruh tubuh tumbuhan karena rangsang zat kimia. Contoh: gerak spermatozoid ke arkegonium pada tumbuhan lumut.

Gerak Nasti
Gerak Nasti adalah gerak dari sebagian tubuh tumbuhan sebagai tanggapan terhadap rangsang yang datang dari luar, tetapi arah gerak tidak ditentukan oleh datangnya rangsang. 

Macam-macam Gerak Nasti

Gerak Nasti dapat dibedakan menjadi enam.

a. Seismonasti 

 Seismonasti adalah gerak bagian tumbuhan karena rangsangan sentuhan. 
Contoh: gerak menutupnya daun putri malu (Mimo pudica) karena disentuh.

b. Niktinasi 

 Niktinasi adalah gerak tidur dari tumbuh-tumbuhan karena adanya rangsang gelap.
Contoh: menutupnya daun petai cina, turi, dan si kecut pada saat malam hari dan tanaman asam jawa

c. Fotonasti 

 Fotonasti adalah gerak bagian tumbuh-tumbuhan sebagai reaksi terhadap rangsang dari luar yang arah dan pola geraknya tidak dipengaruhi oleh arah datangnya rangsang, melainkan ditentukan oleh struktur tumbuhan sendiri. 
Contoh: bunga kembang sepatu (Hibiscus rosasinensis) yang mekar pada siang hari dan menguncup pada malam hari.

d. Termonasti 

 Termonasti adalah gerak bagian tumbuhan karena pengaruh perubahan suhu. Contoh: bunga tulip (di Eropa) mekar jika suhu naik dan menutup jika suhu turun.

e. Haptonasti 

 Haptonasti adalah gerak bagian tumbuhan karena sentuhan. 
Contoh: daun tumbuhan insektifora, jika ada serangga yang menyentuh, daun menutup, sehingga serangga tertutup daun kemudian dicerna dengan enzim.

f. Nasti kompleks

 Nasti Kompleks adalah gerak nasti yang dipengaruhi oleh banyak rangsang yaitu rangsang cahaya, zat kimia, panas, dan air. Gerakan ini terjadi pada proses membuka dan menutupnya stomata.
Sumber: Google
→Gerak Hewan Dalam Air 

Air mempunyai kerapatan yang lebih besar ketimbang udara. Air juga memiliki gaya angkat yang lebih besar daripada udara. Tubuh binatang yang hidup di dalam air ini memiliki massa jenis yang kecil daripada lingkungannya atau tempat mereka tinggal. Gaya angkat air yang besar ini dan massa jenis hewan yang ringan menyebabkan hewan dapat berenang bebas di dalam air dengan mengeluarkan energi sedikit.
Salah satu bentuk tubuh yang paling banyak dimiliki oleh hewan air ialah berbentuk torpedo. Dengan bentuk tubuh ini, memungkinkan tubuh hewan yang berada di dalam air untuk meliuk-liuk dari kiri ke kanan.

Bentuk tubuh ikan yang streamline memiliki fungsi sebagai pengurang hambatan saat bergerak di dalam air. Ekor dan sirip ekor yang lebar ini juga berfungsi sebagai pendorong gerakan ikan yang berada di dalam air.


Ikan dapat berenang karena mereka memanfaatkan bentuk tubuhnya yang unik. Beberapa penjelasan di bawah ini mungkin dapat membantu.

  1. Ikan seringkali mengeluarkan gelembung renang yang berfungsi untuk mengatur gerakan naik turun.
  2. Ikan mempunyai susunan otot dan tulang belakang yang flexible yang digunakan untuk mendorong ekor ikan di dalam air.
  3. Sebagian besar ikan ini menggunakan gerak tubuh ke kanan dan ke kiri serta sirip ekornya untuk penghasil gaya dorong maju ke depan.
  4. Ikan yang bergerak dengan menggunakan sirip pasangan dan sirip tengah ini cocok untuk hidup di terumbu karang. Jenis ikan ini tidak akan bisa berenang secepat ikan yang menggunakan tubuh dan sirip ekor.
→Gerak Hewan di Udara
Hewan-hewan yang terbang di udara dengan cara yang unik.  Tubuh hewan-hewan tersebut memiliki gaya angkat yang besar untuk mengimbangi gaya gravitasi.
Salah satu upaya untuk memperbesar gaya angkat dengan menggunakan  sayap. Prinsip yang sama diterapkan pada pesawat terbang, khususnya pada pesawat terbang bersayap bentuk airfoil.Sayap burung memiliki susunan kerangka yang ringan, tulang dada dan otot yang kuat. Perhatikan gambar berikut ini.Bentuk sayap airfoil membuat udara mengalir pada bagian atas sayap lebih cepat daripada bagian bawahnya. Saat sayap dikepakkan, udara akan mengalir ke bawah. Dorongan ke bawah tersebut akan menghasilkan gaya yang berlawanan arah sehingga burung akan terangkat ke atas.
→Gerak Hewan di Darat
Kecenderungan hewan yang hidup di darat adalah memiliki otot dan  tulang yang kuat. Otot dan tulang tersebut diperlukan untuk mengatasi inersia (kecenderungan tubuh untuk diam) dan untuk menyimpan energi pegas (elastisitas) untuk melakukan berbagai aktivitas.
Bayangkan bagaimana bila kita berjalan. Seorang mulai berjalan dengan mendorong lantai dengan kakinya, lantai kemudian memberikan gaya balik yang sama dan berlawanan arah pada kaki orang tersebut. Gaya inilah yang menggerakkan orang tersebut ke depan. Dengan cara yang sama, seekor burung yang terbang ke depan memberikan gaya pada udara, dan udara tersebut mendorong balik sayap burung itu ke depan.
Gajah dan kerbau memiliki massa tubuh yang besar, akibatnya untuk bergerak gajah dan kerbau harus melawan inersia yang nilainya juga besar. Namun, perbedaan struktur tulang dan otot hewan tersebut masing-masing hewan menyebabkan hewan tersebut dapat bergerak lebih lincah dibanding hewan lainnya.
Misalnya dengan kuda, cheetah, dan kijang. Ketiga hewan tersebut memiliki struktur rangka dan otot yang sangat kuat, namun kijang dan cheetah yang memiliki bentuk kaki yang lebih ramping sehingga kijang dan cheetah memiliki elastisitas yang tinggi.
Bentuk kaki yang lebih ramping tersebut mengakibatkan kijang dan cheetah pada saat berlari lebih banyak melompat ke udara dan meluncur di udara. Gaya gesek udara yang jauh lebih kecil daripada gaya gesek permukaan tanah membuat kijang dapat berlari dengan kecepatan gerak yang lebih tinggi daripada kuda.

Sumber artikel: https://www.plengdut.com/gerak-pada-hewan-di-air-di-udara-dan-di-darat/79/
This entry was posted in

0 comments:

Post a Comment